Stop Rokok Demi Anak Tercinta

stop rokok

Islamiqpos - Rokok membunuhmu. Pesan yang tersemat pada bungkus rokok ini kiranya sudah cukup menggambarkan betapa bahayanya rokok bagi jiwa manusia. Namun, dibalik risiko yang sudah lazim diketahui oleh para perokok, ada korban yang selama ini terabaikan. Mereka adalah anak-anakkorban asap rokok yang mengepuldi rumah dan lingkungan sekitarnya. Apa bahayanya?

Hampir semua orang tahu bahaya rokok bagi kesehatan.Dahulu, di bungkus rokok, tercantum peringatan“merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”.Tentu saja,yang disebutkan itu hanya sebagian kecil dari sekian banyak dampak negatif rokok bagi kesehatan. Anehnya, sekalipun risiko ini sudah banyak diketahui, jumlah perokok di Indonesiatetap saja tinggi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization; WHO), jumlah perokok usia dewasa (usia 15 tahun atau lebih) di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 60 juta orangdengan rata-rata konsumsi 13batang per hari (Global Adult Tobacco Survey; GATS 2011). Tidak melulu orang dewasa, pelajar pun sudah berani merokok dari uang jajan sekolahnya. Pada tahun 2009, survey mengungkap 20% pelajar SMP (usia 13-15) di Indonesia merupakan perokok aktif (Global Youth Tobacco Survey; GYTS 2009). Celakanya, jumlah perokok yang sangat besar tersebut tidak hanya merugikan pecandu rokok, tapi juga membahayakan orang-orang di sekitarnya.

Anak-anak: Yang Pasif, Yang Tersakiti

Di antara korban kejahatan rokok, anak-anak merupakan kelompok yang paling terkena imbasnya. Sekalipun tidak merokok secara aktif (tidak mengisap rokok langsung), anak sangat mungkin menjadi “perokok”akibat menghirup asap rokok dari lingkungannya. Hal ini dikenal dengan sebutan merokok pasifatau involuntary smokingatau secondhand smoking (SHS). Seorang perokok pasif menghirup gabungan dua asap berbahaya sekaligus, yakni asap yang dihasilkan langsung daripembakaran ujung batang rokok (side stream) dan asap rokok yang mulanya dihirup perokok kemudian dibuang kembali(mainstream). Asap mainstream mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya, hampir 70 diantaranya bersifat karsinogen (pemicu timbulnya kanker).Asapsidestreamsama berbahayanya, bahkan kandungan racun dan karsinogennya lebih tinggi. Karenanya, merokok pasif merupakan bahaya yang sangat mengancam jutaan anak di seluruh dunia.

Diperkirakan 40% anak di seluruh dunia terpajan rokok secara pasif. Lingkungan yang terpolusi oleh asap rokok menyebabkan status perokok pasif tidak dapat dihindarkan.Rumah menjadi sumber utama asap rokok, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Asap rokokdapat berasal dari orangtua atau pengasuh yang merokok dan juga pembiaran aktivitas merokok di lingkungan rumah. Ibu perokok aktif merupakan sumber utama karena efek gabungan dari pajanan selama hamil dan dekatnya hubungan ibu dengan anak di awal kehidupannya. Jika dibandingkan dengan anak yang orangtuanya bukan perokok, pajanan asap rokok(dinilai dengan mengukur kadar cotinine-metabolit nikotin-dalam tubuh)pada anak dengan ayah perokok mencapai 3 kali lipat, dan lebih dari 6 kali lipatjika ibu yang merokok. Jika keduanya merokok,kadarnyamenjadi hampir 9 kali lipat. Selain rumah, merokok di kendaraan menjadi sumber pajanan rokok yang penting pada anak. Kadar dalam mobil bisa jadi sangat tinggi karena ruangannya yang sempit. Bahkan, ketika jendela dibuka sekalipun, kadarnya tetap masih tinggi.

Ada beberapa alasan mengapa anak sangat rentan terhadap pajanan rokok pasif. Pertama, anak bernapas lebih cepat, dengan demikian menghirup lebih banyak polutan per berat badan dibanding orang dewasa. Kedua, anak juga menelan polutan rokok dalam jumlah yang lebih banyak karena perilaku memasukkan tangan ke dalam mulutnya. Ketiga, tidak seperti orang dewasa yang dapat memilih berada di lingkungan yang berasap atau tidak, anak lebih sedikit memiliki pilihan: bayi tidak dapat meminta, beberapa anak belum beraniberbicara, bahkan ketika mereka meminta, belum tentu diizinkan. Penelitian mengungkap, setelah terpajan kadar asap rokok yang sama, kadar cotinine pada anak sekitar 70% lebih tinggi dibanding orang dewasa.

Anak yang menjadi perokok pasifterbukti memiliki angka kesakitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang bebas dari asap rokok. Laporan pertama tentang efek rokok pasif bagi kesehatan anak muncul tahun 1967. Sejak saat itu, penelitian tentang bahaya rokok pada anak terus bermunculan. Pada tahun 2010, Royal College of Physiciansdi Inggris membuat laporan secara rincitentang bahaya rokok bagi kesehatananak berdasarkan kajian dari penelitian yang dilakukan di seluruh dunia. Temuan serupa juga dilaporkan oleh WHO pada tahun 1999.Bukti ilmiah tersebut hendaknya menjadi peringatan bagi para orangtua untuk menjaga anak-anak mereka dari bahaya rokok pasif. Dampak negatif rokok bagi kesehatan anak, diantaranya:

Infeksi saluran pernapasan bawah (bronkhitis, bronkhiolitis, dan pneumonia). Pengkajiandari 60 penelitian mengungkap pajanan rokok pasif di rumah meningkatkan kejadian bayi muda terkena infeksi inihingga 20—50%, dengan gejala yang cenderung lebih berat.
Pajanan rokok pasifdapat menjadi pemicu munculnya asma dan eksaserbasi (serangan). Sebanyak 79 penelitian melaporkan pajanan selama hamil dan setelah lahir meningkatkan risiko asma pada anak sebanyak 21—85%.
Infeksi telinga tengah. Sebanyak 61 studi menyebutkan ibu yang merokok meningkatkan risiko terkena infeksi telinga tengah lebih dari 60%.
Penyakit tenggorokan. Pajanan rokok pasif berkaitan dengan peningkatan kejadian mengorok, pembesaran amandel, dan radang tenggorokan. Kejadian operasi amandel (tonsilektomi) juga meningkat hingga dua kali lipat pada anak yang tinggalbersama perokok.
Sudden infant death syndrome (SIDS), merupakan kematian yang tiba-tiba dan tidak diduga pada bayi yang tampak sehat. Sebanyak 75 studi menyimpulkan ibu yang merokok setelah melahirkan anaknya dikaitkan dengan peningkatan risiko SIDS sebanyak 3 kali lipat. Laporan tersebut juga menemukan adanya satu atau lebih perokok yang tinggal di dalam rumah menyebabkan risiko kejadian SIDS lebih dari dua kali lipat.
Penyakit radang selaput otak ini merupakan penyebab serius kematian pada anak, dan sebagian dari yang selamatmuncul kecacatan secara fisik dan mental. Sebanyak 18 studi melaporkan pajanan rokok pasif di rumah menyebabkan anak berisiko terkena meningitis lebih dari dua kali lipat, dengan usia yang paling berisiko adalah balita.
Lain-lain. Penyakit lain pada anak yang dikaitkan dengan pajanan rokok pasif meliputi kanker masa kanak-kanak dan juga gangguan perkembangan saraf dan perilaku(seperti gangguan pendengaran dan bahasa, kesulitan belajar, IQ yang lebih rendah, dan hiperaktivitas). Selain itu, anak dan remaja yang terpajan rokok pasif ini lebih mungkin mengalami depresi dan cemas. Kecenderungan sakit yang lebih tinggi menyebabkan anak yang hidup dengan perokok memiliki angka absen sekolah yang lebih tinggi.
Calon Bayi Turut Menjadi Korban

Selain anak yang sudah lahir ke dunia, janin yang masih dalam kandunganjuga perlu mendapat perhatian. Bahan kimia yang terkandung dalam rokok dapat menembus plasenta dan bersifat racun terhadap calon bayi. Nikotin berefek menyempitkan pembuluh darah sehingga terjadi penurunan aliran darah ke plasenta dan menyebabkan berkurangnya hantaran oksigen dan nutrisi untukjanin.Karbonmonoksdia (CO) dalam rokok mengikat hemoglobin (Hb) lebih kuat dibanding oksigen sehingga hantaran oksigen ke jaringan akan berkurang. Cadmium dalam asap rokok berakumulasi dalam plasenta dan memengaruhi pertumbuhan janin. Asap rokok juga mengganggu pembentukan pembuluh darah baru, yang sangat penting untuk perkembangan saraf dan organ lainnya.

Fakta penelitian membuktikan bahaya rokok bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Ibu hamil yang merokok aktif (dengan demikian janin dalam kandungan menjadi perokok pasif) dikaitkan denganbermacam masalah kesehatan selama hamil, seperti keguguran, kematian janin, ketuban pecah dini (tiga kali lipat), robek plasenta (2,5 kali lipat), plasenta letak rendah (tiga kali lipat), lahir prematur (dua kali lipat), dan berat lahir rendah (pengurangan sekitar 100—320 g dari taksiran berat janin yang seharusnya). Lebih lanjut lagi, bayi prematur dengan berat lahir rendah ini nantinya berisiko mengalami sakit dan kemungkinan meninggal yang jauh lebih besar dibanding bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan normal. Selain itu, bayi dari ibu perokok lebih mungkin terkena kelainan bawaan jantung, anggota gerak, dan wajah. Usai persalinan, bayi baru lahir ini jugalebih berisiko mengalami risiko kejadian asma, pneumonia, dan SIDS. Bagaimana dengan ibu hamil yang terpajan rokok secara pasif? Ibu yang menjadi perokok pasif dari lingkungannya juga berisiko mengalami masalah demikian, namun dengan angka yang lebih kecil.

Anggapan Keliru Seputar Perokok Pasif

Banyak perokok aktifpercaya bahwa mereka tetap dapat merokok dan memastikan orang di sekitarnya aman dari bahaya rokok. Nyatanya, kepercayaan ini sangat keliru dan perlu diluruskan agar tidak merugikan orang di sekitarnya, terutama anak-anak.

Membuka jendela mengurangi risiko pajanan asap rokok pada anak
Berdasarkan penelitian, asap rokok dapat bertahan dalam ruangan hingga 2½ jam lebih, sekalipun dalam kondisi jendela terbuka. Cara lain yang diduga dapat mengurangi risikopajanan rokok di rumah seperti merokok di dekat jendela, pintu, atau dekat kipas angin, juga tidak efektif. Selama ada yang merokok di dalam rumah, pajanan rokok pada anakrelatif sama, baik yang dilakukan strategi demikian maupuntidak. Hal ini terjadi karena polusi asap rokok dapat menempel di karpet, peralatan rumah, dan dinding. Benda tersebut menyerap racun dalam rokok dan secara perlahan mengeluarkannya kembali ke udara. Hal ini disebut sebagai “thirdhand smoke”. Lagi-lagi anak menjadi kelompok yang paling dirugikan karena paparan thirdhand smokepada anak lebih tinggi dibanding orang dewasa. Partikel debu rumah yang masuk dalam tubuh anak jumlahnya dua kali lipat dibanding dewasa karena anak kecil sangat mungkin menjilat atau memasukkan benda bukan makanan ke dalam mulut, bernapas lebih dekat dengan lantai, dan dengan semakin tingginya mobilitas anak, risiko terpapar bahan karpet dan kain lainnya semakin besar. Metode pembersihan yang biasa dan membuka ventilasi tidak cukup untuk menghilangkan paparan ini. Membuat rumah bebas rokok adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak dari bahaya rokok pasif.

Boleh merokok di rumah, asalkan tidak satu ruangan dengan anak
Faktanya, merokok di kamar mandi atau di ruang tamutetap menimbulkan polusi udara di seluruh bagian rumah. Asap dapat keluar melalui pintu, jendela, atau celah di dalam rumah.  Satu-satunya cara melindungi anak dari rokok adalah membebaskan rumah dari asap rokok. Larang siapapun untuk merokok di rumah, sekalipun anak berada di ruangan lain atau sedang di luar rumah.

Jumlah kecil asap rokok tidak berbahaya bagi anak
Beberapa ahli mengatakan tidak ada kadar minimal asap rokok yang aman untuk anak. Faktanya, data akurat tentang kadar minimal asap rokok yang aman memang tidak ada dan sulit dilakukan karena penuh dengan bias. Andaikan ada, kadar tertentu yang dianggap tidak berbahaya untuk menimbulkan satu penyakit, tetap bisa menimbulkan penyakit yang lain. Menganggap asap rokok tidak aman, baik dalam jumlah sedikit atau banyak, adalah pilihan yang jauh lebih aman bagi anak. Jauhkan anak dari rokok secara mutlak.

Orang tua boleh merokok, tapi anak dilarang merokok
Sekalipun orang tua adalah perokok, tidak sedikit yang berkeinginan agar nantinya anak tidak ikut-ikutan merokok. Namun, pepatah memang benar adanya. Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya.Survey membuktikan bahwa orangtua perokok, baik hanya ayah, ibu, atau keduanya merupakan pendorong anaknya untuk merokok di kemudian hari. Jika kedua orangtua merokok, kemungkinan anak akan merokok saat dewasa nanti menjadi tiga kali lipat, sekitar 70% jika hanya salah satu yang merokok, dan lebih dari dua kali lipat jika ibu yang merokok.Bahayanya lagi, rokok adalah gerbang menuju penggunaan zat terlarang yang lain, terutama bagi remajadan usia muda. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika, remaja perokok tiga kali lipat lebih cenderung untuk minum alkohol, lebih mungkinmengkonsumsi mariyuana hingga delapan kali lipat, dan 22 kali lipat lebih cenderung memakai kokain.

Jangan Ada Rokok di Rumah Kita!

Sebuah nikmat yang patut kita syukuri jika tidak ada satupun anggota keluarga yang merokok. Artinya, rumah kita dapat diupayakan bebas dari rokok. Namun demikian, asap rokok masih bisa mengancam dari luar, misalkan tamu atau saudara yang sedang berkunjung dan merokok di ruang tamu. Untuk itu, upayakan untuk tidak menyediakan asbak di rumahsehingga tamu cenderung enggan merokok. Jangan sungkan mengatakan dengan santun bahwa rumah kita adalah area bebas asap rokok. Terlebih jika ada bayi atau anak kecil, alasan orang untuk tidak merokok di rumah menjadi semakin kuat. Perlu diingat, ketika anak berada di ruang yang berbeda dengan perokok, asap rokok tetap bisa masuk menembus ruangan lain di dalam rumah. Bahkan, sekalipun anak sedang bermain di luar, bekas asap rokok tetap dapat menempel di dinding, lantai, dan peralatan rumah, dan selanjutnya dihirup oleh anak setibanya mereka di rumah.

Jika ada anggota keluarga yang merokok,berikan nasihat dan bantu merekauntuk berhenti. Peduli dengan kesehatan orang di rumah, terutama anak-anak bisa menjadi nasihat yang berharga agar lepas dari rokok. Banyak perokok yang sebenarnya ingin berhenti merokok, namun ternyata memang tidak mudah karena efek candu nikotin.Seseorang yang terbiasa merokok dapatmengalami gejala lepas rokok (withdrawal symptoms) ketika berhenti. Karenanya, dukungan orang terdekat sangat penting. Carilah informasi tentang kiat sukses berhenti merokok.Tanpa perencanaan yang baik, seringkali usaha ini gagal.Terakhir, sekalipunanak dapatmenjadi pertimbangan untuk berhenti, tidak boleh lupa bahwa niat utama berhenti merokok adalah karena Allah Ta’ala. Pahami bahwa rokok hukumnya haram dan mengandung banyak mudharat dari banyak sisi. Dan sungguh, segala sesuatu yang diniatkan untuk Allah, niscaya akan langgeng. Berdoalah kepada Allah agar dimudahkan jalan menuju taubat dari rokok. Wallahu A’lam.

Sumber : https://kesehatanmuslim.com

0 Response to "Stop Rokok Demi Anak Tercinta"

Posting Komentar

Arsip Blog